Mahakata.com – Pemkab Kutai Timur menerima alokasi bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Kaltim sebesar Rp32,65 miliar.
Hingga akhir Oktober 2024, realisasi proyek fisik bersumber dari dana bankeu mencapai 48,39 persen. Sementara realisasi keuangan sebesar 25 persen, dari target 75 persen untuk masing-masing indikator.
Melihat capaian realisasi itu, Pemkab Kutim berupaya terus memaksimalkan penggunaan dana bankeu guna mempercepat pembangunan daerah.
Diketahui, penggunaan anggaran bankeu oleh Pemkab Kutim berfokus pada proyek infrastruktur, sektor kesehatan, serta pengembangan sektor pertanian.
Irma Aryani, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kutim, menyampaikan bankeu digunakan untuk berbagai proyek strategis, termasuk peningkatan gizi anak dan ibu hamil.
“Sektor kesehatan misalnya ada beberapa kegiatan yaitu pertama, pengadaan susu bayi dengan gizi kurang. Kedua, cake dan susu untuk ibu hamil. Ketiga, peningkatan kapasitas kader,” kata Irma.
Selaras dengan agenda nasional dalam penurunan stunting, Pemkab Kutai Timur juga memfokuskan dana pada upaya pemberian gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita, yang telah mencapai realisasi fisik 100 persen dan realisasi keuangan 96,60 persen.
Selain itu, bankeu juga dialokasikan untuk program penyuluhan pertanian, yang melibatkan 264 penyuluh di seluruh kecamatan guna mendukung pelatihan tanaman pangan dan peternakan. (*)