Mahakata.com – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di pesisir Teluk Balikpapan menuai sorotan.
Aktivitas pembangunan di Teluk Balikpapan disebut berpotensi merusak lingkungan serta mengancam keberlangsungan hidup masyarakat serta flora dan fauna endemik.
Onesimus Patiung, Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Otorita IKN (IKN), mengakui pembangunan di Teluk Balikpapan memang membawa risiko besar.
Dirinya menyebut pemanfaatan garis pantai untuk proyek infrastruktur perlu dievaluasi guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Kami sedang mengevaluasi pemanfaatan garis pantai agar tidak terlalu berlebihan. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah memusatkan aktivitas logistik di beberapa dermaga tertentu agar potensi kerusakan lingkungan dapat diminimalkan,” kata Onesimus.
Onesimus mengajak masyarakat dan pihak terkait untuk ikut berpartisipasi dalam mencari solusi atas persoalan yang ada.
“Kami tidak hanya ingin menerima kritik, tapi juga membutuhkan solusi. Jika hanya saling menyalahkan, masalah tidak akan selesai. Oleh karena itu, saya berharap kita bisa membentuk forum penyelamatan Teluk Balikpapan agar bisa bersama-sama mencari jalan keluar,” jelasnya. (*)