Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Rawat 250 Pasien Setiap Tahunnya, Klien Perempuan Naik Signifikan

Bagikan :

Mahakata.com – Bambang Styawan, Kepala Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda, melaporkan pihaknya merawat pasien rehabilitasi sekitar 200 hingga 250 pasien menjalani rehabilitasi setiap tahunnya.

Dari angka tersebut, pasien berjenis kelamin pria dewasa mendominasi 75 hingga 80 persen dari total pasien.

“Peningkatan signifikan klien perempuan hingga 15 persen. artinya keterlibatan perempuan dalam kejahatan narkotika semakin tinggi karena sering dimanfaatkan untuk menjadi kurir,” kata Bambang.

Selain itu, kelompok rentan lainnya adalah anak dan remaja di bawah usia 18 tahun, yang tercatat 5 hingga 10 persen dari total klien yang menjalani rehabilitasi di Tanah Merah.

Angka ini menunjukkan ancaman narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga generasi muda.

Data dari tahun 2023 hingga 31 Mei 2025 menunjukkan bahwa dari 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, tidak ada yang bebas dari narkoba.

Total 165 orang dari Samarinda telah direhabilitasi, diikuti oleh Kutai Kartanegara (72 orang), Balikpapan (31 orang), Kutai Barat (29 orang), Kutai Timur (27 orang), Bontang (24 orang), Paser (14 orang), Penajam Paser Utara (5 orang), Mahakam Ulu (1 orang), dan Berau (4 orang).

“Data konkret ini menunjukkan bahwa tidak ada daerah di Kaltim yang terbebas dari jeratan narkoba,” jelasnya.

Melihat tingginya angka peredaran gelap narkotika di Kaltim, Bambang Styawan menekankan pentingnya peran serta masyarakat.

Wilayah geografis Kaltim yang berbatasan langsung dengan negara tetangga serta memiliki banyak seperti pelabuhan-pelabuhan kecil dan jalur darat yang sulit diawasi, menjadi faktor utama tingginya peredaran narkoba.

“Ini masih sangat masif, apalagi kita tahu kalau jalurnya lewat laut banyak sekali pelabuhan-pelabuhan yang tidak mampu untuk kita awasi. Apalagi bila BNN ini bekerja sendirian, maka kami berkomunikasi dengan aparat penegak hukum lainnya seperti TNI untuk membantu kami, terutama untuk jalur-jalur laut,” paparnya.

Bambang menegaskan BNN tidak bisa bergerak sendiri hanya mengandalkan pemerintah atau penegakan hukum tetapi perlu masyarakat.

Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah adalah satu-satunya fasilitas rehabilitasi rawat inap milik BNN di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Balai ini hadir untuk menjangkau dan menyelamatkan orang-orang yang terjerat narkoba.

“Kami 100 persen gratis dan terbuka bagi siapapun,” tegasnya. (*)