Angka Kemiskinan Kaltim Capai 5,78 Persen, Penanganan Kemiskinan Terhambat Tantangan Geografis

Bagikan :

Mahakata.com – Kementerian Sosial (Kemensos) RI, melaporkan angka kemiskinan Kaltim masih berada di bawah rata-rata nasional, yang saat ini secara nasional mencapai 8,57 persen atau sekitar 24 juta jiwa penduduk miskin.

Meski begitu, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf, menyoroti tantangan penanganan kemiskinan di Kaltim masih terkonsentrasi di wilayah perdesaan.

“kondisi riil di lapangan menunjukkan, angka kemiskinan Kaltim masih tinggi, yaitu sebesar 5,78 persen,” kata Saifullah Yusuf.

Menanggapi hal tersebut, Rudy Masud, Gubernur Kaltim, mengatakan tantangan geografis Kaltim membuat upaya pengentasan kemiskinan menjadi sangat kompleks.

Selain kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka di Kaltim juga cukup memprihatinkan, yakni sebesar 5,75 persen.

Gubernur Kaltim menilai penyebabnya tidak lepas dari minimnya akses pendidikan dan kesehatan yang layak, serta belum meratanya pembangunan infrastruktur.

“Kaltim masih banyak daerah terpencil dan tertinggal, serta kawasan pedalaman bahkan perbatasan yang tidak memiliki akses jalan memadai. Kami punya Kabupaten Mahakam Ulu yang aksesnya sangat terbatas dan berbatasan langsung dengan Malaysia,” ungkap Rudy Masud.

Dirinya memaparka untuk di pedalaman sendiri harga-harga kebutuhan pokok sangat tinggi.

Contohnya, harga semen bisa mencapai Rp800 ribu per sak dan BBM hampir Rp30 ribu per liter.

“Belum lagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, di mana Kaltim memiliki 1.038 kelurahan dan desa yang diantaranya belum tersentuh aliran listrik,” tegasnya. (*)