Mahakata.com – Pundhi Nugrohojati, Manager UP3 Samarinda, melaporkan saat ini pemenuhan kebutuhan listrik di Kaltim sudah mencapai 80 persen hingga akhir 2023.
Untuk target tahun 2024, pemenuhan kebutuhan listrik di Kaltim, bisa mencapai 90 persen.
“Tahun ini ditarget pemenuhan listrik minimal 90 persen,” kata Pundhi.
Dirinya menyampaikan terimakasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap kinerja PLN.
“Beberapa pesan sudah kami terima untuk segera diteruskan ke manajemen, mungkin ada opsi-opsi untuk soluasi bagi warga Kaltim agar terpenuhi listriknya,” jelasnya.
Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, memberikan apresiasi terhadap kinerja Manajemen PT PLN UID Kaltimra UP3 Samarinda.
Dirinya mendorong PLN harus berupaya menuntaskan persoalan masalah listrik terutama tantangan geografis Kaltim.
“Saya tidak mau jadi olok-olokan. Desa-desa di Kaltim tidak teraliri listrik, tempat Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkapnya.
Menurutnya, daerah-daerah pedalaman, tertinggal dan terluar serta perbatasan merupakan tetap bagian Kalimantan Timur.
Terlebih lagi sebutnya dari 841 desa masih terdapat 159 desa belum teraliri listrik dan terbanyak di Kabupaten Mahakam Ulu.
Termasuk desa-desa yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN atau kawasan bufferzone, baik desa di Kabupaten Kutai Kartanegara maupun Penajam Paser Utara belum teraliri listrik.
“Ada satu desa di KM.38 Samboja, sampai saat ini tidak ada listrik. Padahal desa itu sekarang sudah masuk kawasan IKN,” tegasnya.
Selain listrik untuk desa, Akmal juga minta dukungan PLN untuk kawasan Stadion Utama Palaran.
“Kita sudah habis duit banyak bangun stadion, tapi tidak berfungsi, tidak berguna, kan sayang. Semoga PLN bisa bantu listriknya, supaya segera bisa difungsikan,” pungkasnya. (*)