Mahakata.com – Berdasarkan hasil pemantauan badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun APT Pranoto Samarinda awal musim hujan terjadi pada akhir Oktober dan awal November.
“Kurang lebih 20 hari lagi, kita akan memasuki masa transisi, dimana cuaca cepat berubah kadang mendadak hujan,” ucap Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, Senin (9/10/2023).
Riza menjelaskan, prakiraan musim disusun menggunakan data-data hasil pengamatan pos-pos hujan maupun kerjasama dengan dinas pertanian, BPBD serta dicombain dengan data satelit.
Berdasarkan normal curah hujan periode 1991-2020 wilayah Kaltim memiliki 20 Zom yakni Kalim_01 hingga Kaltim_20.
Secara umum semua zona musim di Kaltim bertipe zom monsunal.
“Awal musim hujan di wilayah Kaltim pada umumnya bervariasi,”ungkapnya.
Untuk Pertengahan Oktober hingga awal November dan sebagian kecil pada awal September terjadi di Kabupaten Berau, Kutai Kutim dan Kutai Kartanegara. Sedangkan awal November di Kota Bontang.
Sementara Awal hingga pertengahan November Kota Samarinda dan Balikpapan, kemudian Pertengahan Oktober dan sebagain pertengahan November.
Selanjutnya Pertengahan Oktober dan sebagian kecil akhirat Oktober Kabupaten Paser, pertengahan Oktober hingga akhir Oktober Kabupaten Kutai Barat dan hujan Sepanjangan tahun Kabupaten Mahakam Ulu.
Umumnya, awal musim hujan di wilayah Kalimantan Timur terjadi pada bulan Oktober hingga awal November. Awal musim hujan ini umumnya mundur dari kondisi normalnya.
Durasi musim hujan diprakirakan terjadi selama 7-9 bulan, dengan puncak musim hujan terjadi pada Januari dan April 2024. Sifat hujan selama musim hujan diprakirakan berada dalam kategori Normal sama seperti rata-rata kondisi musim hujan.
Seperti diketahui perkembangan musim hampir seluruh wilayah Indonesia terdampak adanya el nino yang berpengaruh terhadap perkembangan iklim di Indonesia termasuk di Kaltim. (*)