Periode Juni 2025, Kaltim Catatkan Inflasi, Dampak Hari Besar Keagamaan dan Libur Sekolah

Bagikan :

Mahakata.com – Inflasi Kalimantan Timur pada Juni 2025 dipengaruhi oleh peningkatan permintaan selama peringatan hari besar keagamaan dan libur sekolah yang mendorong kenaikan harga beberapa komoditas strategis seperti beras, bawang merah, dan tomat.

Di sisi lain, tekanan inflasi komoditas pangan tersebut juga dipengaruhi oleh baseline effect, mengingat pada bulan sebelumnya mengalami deflasi karena adanyapanen raya di daerah sentra produksi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, budi Widihartanto, menjelaskan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur pada periode Juni 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,54 persen (mtm), atau mengalami inflasi tahunan dan tahun kalender masing-masing sebesar 1,62 persen (yoy) dan 1,85 persen (ytd).

Secara bulanan, IHK Juni  2025 Provinsi Kalimantan Timur mengalami inflasi, setelah mengalami deflasi pada periode sebelumnya sebesar -0,35 persen (mtm).

Lebih lanjut, secara tahunan IHK Provinsi Kalimantan Timur tercatat lebih rendah dibandingkan dengan realisasi IHK nasional yang sebesar 1,87 persen (yoy).

Inflasi Kalimantan Timur periode Juni 2025 utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,21 persen (mtm).

“Inflasi pada kelompok ini utamanya disebabkan oleh kenaikan harga akibat permintaan yang meningkat,” ungkap Budi.

Selanjutnya, hasil produksi komoditas hortikultura daridaerah penghasil yang menurun diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap beberapa komoditas seperti beras, bawang merah dan tomat karena adanya momen HBKN Iduladha turut menjadi pendorong peningkatan tekanan harga.

Selain itu, peningkatan tekanan harga juga diikuti oleh kelompok transportasiyang disebabkan oleh peningkatan permintaan karena adanya libur long weekend sebanyak dua kali dalam bulan Juni.

“Inflasi lebih lanjut ditahan oleh kelompok Perlengkapan, Peralatan, danPemeliharaan Rutin Rumah Tangga yang mencatat penurunan harga pada beberapa komoditas,” tegasnya. (*)