Mahakata.com – Rudy Masud, Gubernur Kaltim, menerima kegiatan reses Komisi VI DPR RI, yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM dan BUMN serta standardisasi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy Masud menyampaikan berbagai permasalahan krusial yang dihadapi Kaltim.
Rudy Masud mengatakan tantangan utama yang menghambat percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
“Keluhan Kaltim mencakup isu-isu vital seperti infrastruktur, investasi hingga aktivitas ekonomi daerah. Seperti ketersediaan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan daerah serta pencapaian swasembada pangan nasional akhir 2025 ini,” kata Rudy Masud.
“Pak Dirut tolong pupuk kita jangan kurang di Kaltim. Mau swasembada pangan kita,” kata Gubernur Harum kepada Dirut PT Pupuk Kaltim, Budi Wahyu Susilo.
Permasalahan lain terkait masih lemahnya jaringan telekomunikasi (internet) di daerah, bahkan tidak sedikit kawasan yang terbilang blankspot.
“Jaringan kami sering putus-putus Pak Direktur. Padahal Pak Presiden minta kita mengembangkan digitalisasi,” ungkap Gubernur Harum kepada Direktur Network PT Telkomsel Indera.
Tidak kalah pentingnya masalah pasokan energi listrik yang masih belum mencakup ke pedesaan, bahkan tidak sedikit desa terisolir tanpa listrik.
“Kasian desa-desa kami di pedalaman Pak Dirut. Banyak tidak teraliri listrik, padahal Pak Presiden segera minta dilakukan pengembangan Listrik Desa,” pinta Gubernur Harum kepada Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung.
Ketua Tim Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menjelaskan tujuan reses ke Kaltim untuk memastikan dukungan BUMN dalam percepatan pembangunan daerah, seperti pencapaian swasembada pangan, elektrifikasi dan pasokan energi.
“Presiden Prabowo telah mengalokasikan Rp49 triliun untuk menyelesaikan permasalahn listrik desa di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim juga Pak Gubernur,” ungkapnya.
“Ditargetkan selama kepemimpinan Presiden Prabowo, tidak ada satu pun desa di Indonesia (Kaltim) yang tidak teraliri listrik,” tegasnya. (*)