Andi Harun Resmikan Taman Para’an, Ruang Publik Berketahanan Iklim, Kebutuhan Listik Gunakan Penel Surya dan Turbin Angin

Bagikan :

Mahakata.com – Andi Harun, Wali Kota Samarinda, meresmikan Taman Para’an, sebagai ruang publik berketahanan iklim di area dekat Jembatan Nibung Baru dan Pasar Segiri.

Nama Taman Para’an berasal dari Bahasa Kutai yang berarti ‘Dekat’, Dipilih sebagai simbol kedekatan, baik secara geografis maupun emosional dengan warga.

Taman ini diharapkan menjadi perpanjangan teras rumah yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari warga Samarinda.

Andi Harun mengatakan, jika taman ini bisa menjadi pilot project bagi daerah lain, karena keberadaannya dirancang bersama warga.

“Bahkan bentuknya pun bukan ditentukan pemerintah, CeCUR, atau mitra, melainkan masyarakat,” kata Andi Harun.

Menurutnya, Taman Para’an bukan hanya sekadar proyek pembangunan ruang terbuka, tapi juga bentuk nyata dari partisipasi publik yang menyeluruh sejak tahap awal.

Mengingat jelas dia, proses perencanaan Taman ini digagas secara partisipatif oleh masyarakat setempat, dengan dukungan dari CeCUR (Center for Climate Urban Resilience) dan tim akademisi dari Queensland University of Technology (QUT).

“Warga diberi ruang untuk menentukan desain fisik, fungsi ruang, serta prioritas yang dibutuhkan,” jelasnya.

“Masyarakat menentukan sendiri desainnya. Jadi ruang publik ini bukan turun dari atas, tapi lahir dari bawah. Inilah contoh ruang publik berbasis aspirasi warga,” lanjutnya.

Taman Para’an ini tidak menggunakan pasokan listrik dari PLN.

“Seluruh sistem pencahayaan dan fasilitasnya ditenagai oleh panel surya berkapasitas 5.000 watt dan turbin angin skala kecil yang dirancang khusus untuk kondisi perkotaan,” tegasnya. (*)