110 Desa di Kaltim Berlum Teraliri Listrik, PLN Targetkan Seluruh Desa Berlistrik Pada 2027

Bagikan :

Mahakata.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaporkan saat ini ada 110 desa di Kaltim yang belum teraliri listrik.

Maria GI Gunawan, GM UID PLN Kaltimra, mengatakan pihaknya sudah memetakan rencana membangun desa berlistrik di 110 desa di Kaltim.

“PLN sudah membuat roadmap untuk menyelesaikan masalah penyediaan listrik desa itu dalam tiga tahun. Mulai 2025, 2026 dan target selesai 2027,” ungkap Maria.

Tahun 2025 direncanakan untuk 21 desa, tahun 2026 di 55 desa dan tahun 2027 untuk 34 desa.

“Aliran listrik akan ditarik dari jaringan eksisting PLN, baik PLTD maupun interkoneksi. Untuk daerah yang sulit atau terisolasi akan kita bangun PLTS Komunal dan PLTD tersendiri,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan rasio desa berlistrik PLN di Kaltim hingga saat ini baru sekitar 89 persen. Sedangkan rasio elektrifikasi di Kaltim mencapai 95 persen.

Sedangkan dari sisi jumlah sekitar 11.000 hingga 12.000 pelanggan rumah tangga yang belum teraliri listrik PLN. Setiap pelanggan rumah tangga bisa terdiri dari satu atau dua kepala keluarga, bahkan lebih.

Dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, pekerjaan rumah terbesar di Kabupaten Mahakam Ulu.

“Masalah terbesarnya karena akses jalan. Khususnya di daerah-daerah seperti Long Apari dan Long Pahangai,” paparnya.

“Harapan kita dengan membangun desa berlistrik, maka secara otomatis rasio elektrifikasi di Kaltim juga akan meningkat” lanjutnya.

Sementara itu, Rudy Masud, Gubernur Kaltim, mendukung rencana PLN untuk secara bertahap menyelesaikan persoalan listrik dari desa-desa Bumi Mulawarman.

“Kita sangat mendukung rencana PLN untuk bisa mengaliri listrik semua desa di Kaltim. Kita percayakan kepada PLN dan kita siap berkolaborasi agar semua desa di Kaltim berlistrik,” kata Rudy Masud.

Beberapa persoalan yang masih menghambat rencana PLN, seperti akses jalan menuju Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Gubernur Harum siap membantu. Pasalnya, jaringan PLN sulit dibangun tanpa dukungan akses jalan yang memadai.

PLN juga telah meminta agar pemerintah daerah dan pusat menyiapkan akses jalan yang memadai sehingga jaringan listrik PLN bisa terkoneksi dengan Melak, Kutai Barat.

“Kalau jalannya mulus, PLN pasti akan lebih mudah masuk jaringannya ya. Kita akan bantu tingkatkan akses jalannya,” tegasnya.

Demikian juga kesulitan PLN membangun transmisi jaringan dari Kota Bangun (Kutai Kartanegara/Kukar) menuju Melak (Kutai Barat/Kubar) yang terhalang perusahaan tambang, perkebunan sawit dan kehutanan.

“Sementara untuk desa-desa yang sudah direncanakan berlistrik, namun Pemprov Kaltim telah lebih dulu melakukan, kita minta agar PLN mengalihkannya untuk desa-desa lain yang belum berlistrik,” pungkasnya. (*)