Mahakata.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Paser melaporkan hingga triwulan ketiga 2024, investasi di Kabupaten Paser baru mencapai Rp1,99 triliun.
Padahal pada 2024 ini, Pemkab Paser menargetkan capaian realisasi investasi di Bumi Daya Taka ditetapkan sebesar Rp5,5 triliun.
Toto Ifrianto, Kepala DPMPTSP Paser, mengatakan melesetnya target realisasi investasi disebabkan belum tertibnya pelaku usaha dalam melaporkan kegiatan penanaman modal mereka.
“Target yang diberikan belum tercapai. Penyebabnya masih kurangnya ketertiban pelaku usaha dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal,” kata Toto Ifrianto.
Toto melaporkan pada tahun 2022, realisasi investasi di Paser telah melampaui target mencapai Rp 3,18 triliun atau 106 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,99 triliun.
Pada tahun 2023, realisasi investasi kembali melampaui target, dengan nilai Rp3,63 triliun, sementara targetnya adalah Rp3,21 triliun.
Sementara itu, Sutrisno Rohman, Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Paser, memaparkan sektor UMKM memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai investasi.
“Para pelaku usaha UMKM wajib melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) setiap enam bulan sesuai dengan Peraturan Kepala BKPM No 5 Tahun 2021. Namun, hingga saat ini, laporan dari pelaku usaha masih sangat minim,” ungkapnya.
Untuk itu, DPMPTSP Paser berencana untuk memberikan porsi besar dalam sosialisasi dan bimbingan teknis (bintek) kepada pelaku usaha UMKM.
“Harapannya sosialisasi ini dapat meningkatkan kontribusi UMKM terhadap investasi dan APBD Paser,” tegasnya. (*)