Mahakata.com – Pemprov Kaltim menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim di penghujung tahun 2024.
Dalam agenda itu, Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, mengatakan Bumi Mulawarman memiliki rekaman yang cukup baik terhadap pengendalian inflasi.
Pasalnya, tahun 2024 awal Kaltim hampir masuk kategori daerah yang memiliki inflasi tertinggi, tapi bukan paling tertinggi.
“Kemudian hampir menjadi daerah yang memiliki inflasi terendah. Tapi, juga bukan yang terendah,” ungkap Sri Wahyuni.
Untuk pertumbuhan ekonomi di Kaltim saat ini di atas rata-rata nasional. Adapun presentasenya, yakni triwulan III mencapai 5,52 persen dan ketika 2023 mencapai 6,22 persen.
Bahkan, awal 2024 Kaltim sempat mencapai kurang lebih 7,2 persen. Sementara, untuk pengembangan inflasi November 2024 sesuai month to month diangka 0,08 persen di bawah nasional 0,30 persen.
Sedangkan berdasarkan year on year diangka 1,54 persen di bawah nasional 1,55 persen. Sementara berdasarkan year on date Kaltim sedikit di atas nasional, yakni 1,16 persen dan nasional 1,12 persen.
“Inflasi ini diterima Provinsi Kaltim berdasarkan empat kabupaten dan kota se Kaltim yang menjadi indikator indeks harga konsumen. Berau mencatatkan inflasi yang tinggi year on yearnya mencapai 3,14 persen. PPU year on year-nya 0,90 persen, Balikpapan year on year 1,19 persen dan Samarinda 1,51 persen. Sehingga, inflasi Kaltim berdasarkan year on year tercatat 1,54 persen,” jelasnya.
Kemudian, yang menjadi faktor inflasi di Kaltim disebabkan melalui komoditi pangan dan ditambah faktor angkutan udara berdasarkan month to month. Sedangkan year on year tidak masuk faktor dari angkutan udara.
“Kita sudah mengantisipasi toko penyeimbang. Yang kita sebut dengan Sigap. Ada dua kios Sigap di Samarinda, di PPU satu kios, Berau satu kios dan Balikpapan dua kios. Jadi, daerah pengendali Inflasi sudah mempunyai kios penyeimbang,” paparnya.
“Mudah-mudahan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 maupun Bulan Ramadan hingga Hari Raya ldulfitri dapat terkendali. Termasuk, pengendalian harga dan pasokan komoditi yang biasa dibutuhkan masyarakat,” sambungnya.
Sementara, sesuai informasi Bulog Kaltim, bahwa stok beras di Kaltim aman hingga tiga hingga empat bulan ke depan.
Artinya, hingga Ramadan maupun Hari Raya ldulfitri stok beras, baik premium dan komersil aman di Kaltim. Yakni, 3.900 ton di Samarinda, Paser 1.200 ton dan Berau 1.300, di Balikpapan 2.480 ton.
“Jadi, sesuai informasi Bulog, ketersedian beras kita aman tiga hingga empat bulan ke depan di Kaltim,” tegasnya. (*)