Mahakata.com – Anggaran program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini memicu perhatian serius dari Anggota DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin.
Berdasarkan data, anggaran BKT dalam APBD murni hanya Rp200 miliar. Dengan tambahan Rp20 miliar di APBD Perubahan jadi total Rp220 miliar. Angka tersebut masih terpaut jauh dengan tahun 2023 yang mencapai Rp500 miliar dalam satu tahun.
Menurut Fuad, pengurangan alokasi dana untuk BKT berdampak besar pada masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada program ini untuk mengakses pendidikan.
Penurunan ini tidak hanya membatasi jumlah penerima beasiswa tetapi juga mengurangi kesempatan generasi muda untuk berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Pendidikan adalah fondasi utama untuk menciptakan SDM unggul. Jika anggarannya terus dikurangi, kita berisiko kehilangan potensi generasi muda untuk memajukan Kaltim,” ujarnya, Senin (18/11/2024).
Fuad berkomitmen, meski Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum rampung dirinya akan fokus memperjuangkan tambahan anggaran untuk pendidikan.
“Kita membutuhkan SDM berkualitas untuk menggerakkan pembangunan, terutama menghadapi tantangan besar seperti keberlanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pendidikan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Fuad mendesak pemerintah daerah agar pendidikan tetap menjadi sektor prioritas, mengingat perannya yang vital dalam membangun masa depan Kalimantan Timur.
Ia berharap pengurangan anggaran ini dapat segera dievaluasi agar akses pendidikan untuk masyarakat kurang mampu atau generasi yang berprestasi tetap terjaga.
“Pendidikan bukan pengeluaran, melainkan investasi. Kita harus memastikan bahwa setiap anak di Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang layak,” pungkasnya. (adv/DPRDKaltim)