Mahakata.com – Sani Bin Husain, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memperkuat pembentukan solusi dan inovasi dalam pengendalian inflasi.
“TPID harus mengambil langkah konkrit dan adaktif terhadap penanganan inflasi guna mencari solusi ataupun inovasi supaya inflasi dapat ditekan secara maksimal,” kata Sani Bin Husain.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, inflasi Kota Tepian pada September 2024 mencapai 1,79 persen year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,20.
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga pada hampir seluruh kelompok pengeluaran.
Kelompok yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat sebesar 3,32 persen, diikuti oleh pakaian dan alas kaki sebesar 2,65 persen, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen.
Kelompok kesehatan juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,81 persen.
Sementara tingkat nasional, Samarinda menempati posisi kedua terbaik dalam pengendalian inflasi setelah Banjarmasin.
“Kita optimis dengan upaya yang tepat, Samarinda bisa menjadi yang terbaik dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Oleh karena itu, pemerintah kota diharapkan segera mengambil kebijakan yang diperlukan untuk memperkuat upaya ini,” jelasnya.
Sani menyarankan agar operasi pasar yang dilaksanakan di tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan RT, dilanjutkan mengingat efektivitasnya dalam mengendalikan inflasi.
“Operasi pasar yang dilakukan sebelumnya sangat efektif dalam mengendalikan inflasi di kota tepian,” tegasnya. (*)