Mahakata.com – Pemprov Kaltim punya pekerjaan rumah yang berat mengentaskan kemiskinan di Bumi Mulawarman.
Data Bappeda Kaltim, tingkat kemiskinan di Kaltim mencapai 6,64 persen.
Kemiskinan Kaltim masih lebih tinggi dari provinsi tetangga seperti pencapaian Kalimantan Selatan yang sudah mencapai 4,49 persen dan Kalimantan Tengah 5,28 persen.
Kepala Bappeda Kaltim, Yusliando, menyebut permasalahan terkait dengan kemiskinan masih menjadi paradoks dalam pembangunan daerah Kaltim.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi mencapai 4,48 persen, angka kemiskinan di Kaltim ternyata masih relatif cukup tinggi di lingkup regional pulau Kalimantan.
“Hal menjadi gambaran bahwa pertumbuhan ekonomi di Kaltim belum sepenuhnya bersifat inklusif. Oleh karena itu hal ini perlu diantisipasi dengan baik melalui kebijakan pembangunan yang tepat didukung dengan data yang akurat,” kata Yusliando.
Yusliando melanjutkan upaya percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem secara nasional ditargetkan mencapai nol persen di tahun 2024.
“Oleh karena itu, sinkronisasi dan konsiliasi data terkait dengan kemiskinan dalam forum data ini sangat penting untuk mendukung strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan,” paparnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menjelaskan, upaya pengentasan kemiskinan harus didahului dengan data dasar tentang masyarakat miskin.
Sehingga, intervensi yang diberikan benar-benar bisa merespon atau menjawab persolan pengentasan kemiskinan.
“Mudah-mudahan kalau kita sudah punya keselarasan dalam data kemiskinan, tentu harapan kita indikasi program yang kita buat di dalam rencana kegiatan benar-benar sinkron dengan persoalan di lapangan dan dapat menurunkan angka kemiskinan,” tegasnya. (*)