Mahakata.com – Rombongan Komisi VII DPR RI didampingi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melakukan peninjauan progres pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan serta mengevaluasi kesiapan pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus.
Agenda ini bagian dari rangkaian kunjungan kerja Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, riset dan inovasi, serta industri, dengan tujuan untuk memastikan persiapan infrastruktur dan fasilitas pendukung di IKN.
Saat ini, PLN telah membangun infrastruktur ketenagalistrikan di IKN dengan konsep Green, Smart and Beautiful.
Adapun pelaksanaan pekerjaan dibagi dalam 3 stream dengan progres stream 1 yaitu pekerjaan pembangunan transmisi dan gardu induk yang secara umum progres pekerjaan sampai dengan saat ini selesai 100 persen.
Stream 2, yaitu pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Progres sampai dengan saat pembangunan PLTS kapasitas 10 MW selesai 100 persen dan beroperasi sejak 29 Februari 2024. Pembangunan PLTS kapasitas 40 MW tahap kedua dalam proses konstruksi dan target COD pada 22 November 2024.
Serta stream 3, yaitu pekerjaan pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik. Progres sampai dengan saat ini mencapai 48,45 persen.
Otorita IKN bersama PLN siap melayani kebutuhan ketenagalistrikan untuk rangkaian kegiatan 17 Agustus 2024 dan memastikan kecukupan daya di IKN.
“Sampai saat ini, PLN telah membangun PLTS 10 MW, 2 Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 Kilo Volt (KV) 2×60 Mega Volt Ampere (MVA) dan Gardu Induk (GI) Mobile 2×30 MVA, Jaringan Transmisi 26,03 Kilometer-Route (kmr), Jaringan Distribusi 20,24 Kilo Meter Sirkuit (kms) dan 9 Gardu Hubung, serta Gardu Distribusi,” kata Thomas Umbu Pati, Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN.
Untuk mengamankan keandalan ketenagalistrikan pada 17 Agustus 2024, PLN menerapkan skenario sistem persiapan cadangan berlapis, yaitu supply penyulang dari gardu induk berbeda yaitu GIS-4 dan GI Mobile Gersik, Uninterruptible Power Supply, dan Genset Emergency.
Thomas Umbu Pati, menjelaskan saat ini progres pembangunan infrastruktur batch 1 di Nusantara telah mencapai 84 persen.
Infrastruktur yang dibangun mencakup berbagai fasilitas penting seperti kompleks kantor pemerintahan dan perumahan, jaringan jalan, sistem air, listrik, telekomunikasi, serta terowongan multi-utility.
Selain itu, proyek investasi swasta non-APBN yang dibangun sebagai fasilitas penunjang juga akan selesai, mencakup pembangunan hotel, rumah sakit, sekolah, gudang, transportasi, dan lainnya.
“Persiapan ini mengharuskan kolaborasi yang kuat antara Otorita IKN, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait. Sinergi dari berbagai sektor diharapkan mampu menciptakan solusi yang holistik dan berkelanjutan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di IKN,” tegasnya.
Dirinya menyoroti pentingnya kerjasama antara lembaga legislatif dan eksekutif dalam memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memenuhi harapan masyarakat.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berkualitas di kawasan Nusantara,” pungkasnya. (*)