DLH Kaltim Serahkan Penilaian Proper, 13 Perusahaan Dapat Rapor Merah

Bagikan :

Mahakata.com – Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, memberikan apresiasi kepada penerima penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) periode 2023 -2024.

“Kepada peraih proper emas, hijau dan biru dapat dipertahankan atau bisa ditingkatkan lagi,” kata Akmal Malik.

Sedangkan bagi para penerima proper merah, Akmal meminta meningkatkan kinerja dalam pengelolaan lingkungan hidupnya.

“Kami meyakini merah itu hanyalah persoalan, mungkin kelalaian, dan kedepan bisa meningkat ke biru, hijau bahkan peringkat emas,” jelasnya.

Akmal Malik menegaskan tantangan yang dihadapi semakin kompleks, perubahan iklim, penurunan kualitas udara, air dan tanah serta hilangnya keanekaragaman hayati.

“Melalui program Proper tahun ini, harus berusaha dan perupaya agar perusahaan terus meningkatkan kinerja terbaik dalam pengelolaan lingkungan hidup,” sebutnya.

Terhadap perusahaan yang berhasil mempertahankan dan meningkatkan propernya, Akmal mengingatkan tidak berpuas diri atas capaiannya.

“Tantangan kedepan dalam pengelolaan lingkungan semakin kompleks,” lanjutnya.

Namun demikian, Pemprov Kaltim akan terus berupaya mendorong peningkatan kinerja lingkungan hidup melalui berbagai kebijakan dan program yang inovatif dan berkelanjutan.

“Kita semua harus memiliki tanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Kaltim harus menjadi contoh dan pelopor pengelolaan lingkungan hidup yang baik di tanah air,” tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim,, Anwar Sanusi, melaporkan sekitar 200 lebih perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper).

“Ada 14 perusahaan yang mendapatkan Proper Emas, Proper Hijau 127 perusahaan, Proper Biru 119 perusahaan dan Proper Merah 13 perusahaan,” ungkapnya.

Selain proper juga diberikan penghargaan Kalpataru kepada 8 orang dan Adiwiyata bagi 38 sekolah.

Hari Lingkungan Hidup tahun ini bertema Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan, diantaranya pengelola SDA, pengendalian dan pencemaran perusahaan lingkungan hidup, serta pembangunan yang berkelanjutan.

Kaltim terdapat banyak perusahaan, tetapi pengelolaan untuk limbah industri belum banyak, termasuk limbah rumah sakit.

Anwar Sanusi mengapresiasi perusahaan yang berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan, termasuk sekolah-sekolah penerima Adiwiyata dan Kalpataru.

“Proper merah kiranya menjadi perhatian, agar kedepan dapat meningkatkan propernya,” pungkasnya. (*)