Mahakata.com – Pemprov Kaltim dan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan penguatan pengembangan kerjasama perdagangan.
Sekretaris Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Ini adalah kegiatan Disperindagkop Kaltim untuk melakukan road show ke beberapa daerah,” ungkapnya.
Sri Wahyuni menjelaskan Provinsi Kaltim hingga saat ini masih bertumpu kepada sumber daya yang belum diperbarui, sehingga banyak hal dan upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Otonomi daerah sudah membuka ruang agar daerah mampu menjamin kemandirian memenuhi hajat hidup masyarakatnya,” tuturnya.
Pemerintah diakuinya, tidak bisa serta merta beralih untuk transformasi ekonomi tidak lagi bergantung pada sektor migas pertambangan ke sektor lain.
“Inilah komitmen Kaltim untuk membangun perekonomian daerah,” paparnya.
Namun demikian, menurut dia, Kaltim menyadari kemandirian harus dibangun, mulai dari upaya meningkatkan kapasitas lokal di sektor pertanian dan perindustrian.
“Tetapi tidak bisa dipungkiri, kita memerlukan dukungan dari daerah-daerah sekitar,” sebutnya.
Sri Wahyuni mengakui dukungan daerah lain mendorong Benua Etam tetap bisa menjaga kemantapan memenuhi pasokan dan distribusi dalam wilayah Kaltim,
Karena itu, Kaltim menyatakan komitmen bersama dengan NTB sebagai starting point (niat awal) yang diharapkan Penjabat Gubernur Kaltim bisa menindaklanjuti dalam bentuk Memorendum of Understanding (MoU).
“Untuk menaungi kerjasama daerah yang lebih kuat,” ungkapnya.
Melalui forum ini, Pemprov Kaltim ingin memberi penguatan dan ruang, sekaligus memfasilitasi sesuai arahan Presiden saat Musrenbangnas agar belanja pemerintah diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi.
“Yang bisa menumbuhkan ekonomi itu adalah perangkat sektor UMKM yang langsung bisa menggerakkan ekonomi riil,” tegasnya.
Kerjasama yang dibangun Pemprov Kaltim salah satu upaya mensupport para pelaku bisnis di daerah.
Selain itu, kerjasama perdagangan Kaltim dan NTB menjadi wadah bersama menyuarakan kebutuhan tol laut dari NTB ke Kaltim.
“Tentu ini akan menjadi masukkan yang baik bagi Kementerian Perhubungan untuk membuka jalur tol laut NTB dan Kaltim untuk Nusantara (IKN),” pungkasnya. (*)