Mahakata.com – Juru Bicara (Jubir) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu waspada terhadap kabar bohong atau hoax yang sering beredar di media sosial. Hal ini diungkapkan Troy Pantouw karena belum lama ini beredar video bahwa, lahan di wilayah pembangunan IKN mengandung kandungan gas.
“Tidak ada yang disebut dalam video tersebut, ada semburan lumpur bahkan mengandung gas di wilayah Ibu Kota Nusantara. Jadi memang sekali lagi tidak benar informasi yang ada di dalam video tersebut,” ujar Troy Pantouw.
Troy menuturkan, untuk mengurangi peredaran berita hoax di media sosial tentunya masyarakat harus bijak sebagai pengguna media sosial. Selain itu, Troy juga menyebutkan, bahwa ada beberapa langkah untuk mencegah peredaran hoax di media sosial, yakni dengan dengan menggunakan rumus ABC.
“Amati dulu isi beritanya. Jadi betul-betul diperhatikan dulu. Dari situ akan kelihatan ini video tempelan atau bukan. Kalau sudah melenceng, kemungkinan besar itu hoax. B, baca dulu atau lihat dulu sampai habis dari awal sampai akhir jika ada kejanggalan. C, cek sumbernya dulu. Kalua tidak ada sumber resmi, dalam hal ini pihak OIKN, sudah jelas-jelas ini tidak sesuai alias hoax,” tegas Troy Pantouw.
Lebih lanjut Troy juga menambahkan, dirinya mengucapkan terima kasih kepada media-media massa nasional baik itu cetak atau elektronik karena membantu merespon berita tersebut dan menaikkan informasi yang hoax tersebut.
“Saya juga berterima kasih kepada teman-teman media masa yang punya kanal-kanal anti hoax ataupun cegah hoax. Kami berterima kasih karena teman-teman media turut merespon dan membantu, bertanya dan kemudian menaikkan informasi yang hoax tersebut. Jadi sebaiknya bagi mereka yang menyebarkan berita bohong, jangan diulangi dan jangan diteruskan, karena ada konsekuensi-konsekuensi secara hukum yang tentu saja akan bisa terjadi. Nah kemudian kepada Masyarakat, sekali lagi kami menghimbau untuk cerdas serta menilik semua informasi yang ada di media,” pungkas Troy Pantouw. (*)