Mahakata.com – Pemprov Kaltim bersama BI Kaltim, menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim.
Dalam agenda itu, Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat aktif dalam upaya pengendalian inflasi di daerah.
Terutama upaya menjaga pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan pokok strategis lainnya selama Ramadan serta menjelang hari raya Idulfitri 1445 hijriah.
“Kami berterimakasih dan apresiasi kepada TPID kabupaten dan kota, Satgas Pangan, Perum Bulog dan PT Pertamina serta seluruh distributor pangan yang secara aktif telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim,” kata Akmal Malik.
Menurutnya, pertemuan yang dilaksanakan dalam suasana puasa Ramadan ini sangat penting guna memperkuat koordinasi antar daerah dan lintas sektor dalam pengendalian inflasi.
“Kita semua telah berkomitmen menjaga stabilitas dan pasokan pangan maupun harga yang memadai di masyarakat,” paparnya.
Dirinya mengingatkan semua pihak bahwa inflasi adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan tidak parsial yang menyesuaikan kondisi ekonomi dan kebijakan yang selalu berubah.
Dia pun mengungkapkan sesuai laporan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kaltim pada Februari lalu terjadi inflasi (yoy) sebesar 3,28 persen.
“Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,92,” jelasnya.
Dari sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim, diakui Akmal, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 106,32.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di ibu kota provinsi (Kota Samarinda) sekitar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,5. (*)