841 Desa di Kaltim Segera Nikmati Internet Gratis, Lokasi Akses Difokuskan Kantor Desa, Puskesmas, dan Sekolah

Bagikan :

Mahakata.com – Pemprov Kaltim resmi meluncurkan program gratispol internet di seluruh desa di Bumi Mulawarman.

Rudy Masud, Gubernur Kaltim, mengatakan program internet gratis ini penting untuk mendukung pemerataan pembangunan, terutama di desa-desa terpencil yang selama ini sulit mengakses internet.

Melalui program ini, masyarakat desa dapat memiliki akses yang lebih mudah terhadap informasi dan teknologi yang sebelumnya sulit dijangkau.

“Di era digital seperti sekarang, akses internet tak lagi dianggap sebagai kemewahan, melainkan kebutuhan pokok yang mendukung pelayanan publik, pendidikan dan ekonomi lokal. Ini menjadi langkah besar kami untuk memastikan bahwa seluruh desa di Kaltim dapat terhubung dengan dunia luar,” kata Rudy Masud.

Sebanyak 841 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Paser, Mahulu, Kutai Kartanegara (Kukar), Berau, Kutai Barat (Kubar), Kutai Timur (Kutim) dan Penajam Paser Utara (PPU) akan menikmati fasilitas internet gratis.

Layanan ini diprioritaskan di tiga titik pelayanan utama masyarakat seperti kantor desa, sekolah dan puskesmas.

“Dari desa, ide-ide dan inovasi akan tumbuh. Tak ada lagi wilayah yang tertinggal dalam kemajuan digital. Kami berkomitmen untuk membawa Kaltim menuju masa depan yang lebih cerah,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Kaltim, mengungkap pihaknya juga akan membangun 50 creative hub di desa-desa terpilih.

Creative hub ini akan menjadi pusat inovasi dan kreativitas bagi masyarakat pedesaan, memberikan ruang bagi kolaborasi dan pengembangan ide-ide baru yang dapat mendorong perkembangan ekonomi lokal.

“Distribusi layanan internet gratis akan dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Fokus awalnya adalah memastikan akses digital di kantor desa, karena menjadi pusat administrasi dan pelayanan warga,” ungkapnya.

“Setelah kantor desa ter-cover, baru kita lanjutkan ke sekolah-sekolah, lalu ke puskesmas dan fasilitas kesehatan. Setelah itu, baru ke ruang publik lainnya,” sambungnya. (*)