Mahakata.com – Sebanyak 574 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan pertama Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menuntaskan pelatihan bela negara, menandai lahirnya generasi pionir aparatur sipil negara yang turut menjadi penggerak awal transformasi Nusantara.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyebut 574 CPNS ini sebagai “mesin baru” dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara .
“Mereka “mesin baru” yang akan menggerakkan organisasi menuju transformasi kelembagaan dan pelayanan publik yang berkelas dunia. Kami membangun kota dari manusianya lebih dahulu,” kata Basuki Hadimuljono.
“Saya sangat berharap saudara-saudara menjadi mesin baru yang mempercepat, mendisiplinkan, dan mewarnai organisasi Otorita IKN ke depan. Apa yang Anda dapatkan selama tiga minggu di Puslatpur Mulawarman harus terus dijaga dan diterapkan dalam tugas-tugas sebagai abdi negara,” lanjutnya.
Pelatihan dan pendidikan bela negara ini diikuti oleh 574 CPNS angkatan pertama Otorita IKN, dengan lebih dari 30 persen berasal dari wilayah Kalimantan sebagai bentuk afirmasi talenta lokal.
Program ini berlangsung sejak 10 Juni hingga 1 Juli 2025, dan mencakup materi pembinaan disiplin, wawasan kebangsaan, integritas, serta dasar-dasar bela negara dan tata kelola pemerintahan.
Kegiatan diwarnai dengan berbagai atraksi yang mengesankan hasil pelatihan dari para CPNS tersebut.
Basuki juga menekankan pentingnya penguatan karakter CPNS melalui nilai-nilai pengabdian dan kebangsaan.
“Brain boleh baik, tapi kalau hati tidak diisi, bisa keblinger. Kami hanya bisa memberikan modal saja tetapi nanti akhirnya mereka sendiri. Tapi saya yakin, melalui kegiatan selama tiga minggu ini mudah-mudahan mereka lebih siap menghadapi tugas ke depan,” jelasnya.
Basuki menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Kodam VI/Mulawarman, khususnya Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, serta para instruktur dan pelatih Puslatpur.
Sementara itu, Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dalam arahannya menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi proses pembentukan karakter ASN yang tangguh, nasionalis, dan berintegritas.
“CPNS Otorita IKN adalah agen perubahan yang akan mewarnai pembangunan IKN lima, sepuluh, lima belas, dua puluh tahun ke depan. Mudah-mudahan waktu yang tiga minggu ini, memang singkat, tetapi bisa memberikan dasar-dasar bagi hati dan pikiran,” ungkapnya. (*)